Bhinneka Tunggal Ika
Bhinneka Tunggal Ika. Berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Ini filosofi kehidupan yang dalem banget men! Filosofi ini ngajarin kita buat ngeliat seseorang secara bener-bener sejajar, tanpa peduli dia dari suku apa, agama dia apa, kerjaan dia apa, bokap-nyokap dia siapa, bener-bener tanpa unsur pembedaan sedikitpun! Dalem banget Men!
Enam puluh delapan tahun lebih tujuh bulan sudah negara kita memproklamasikan kemerdekaannya. Banyak kisah telah terjadi dan telah mencatatkan cerita pada sejarah bangsa kita. Salah satu hal yang menurut gue menarik buat diobrolin sampe sekarang ya tentang salah satu filosofi yang mendasari kehidupan bernegara kita, Bhinneka Tunggal Ika. Keren banget lah para sesepuh-sesepuh kita yang udah ngejadiin Bhinneka Tunggal Ika sebagai filosofi kehidupan bernegara. Pas banget dengan kondisi bangsa kita yang emang beraneka ragam banget.
Bicara tentang Bhinneka Tunggal Ika, kalau gue ngeliat penerapannya di jaman kita sekarang sih, gue cukup miris Men! Gimana gak miris, sebagai bangsa besar yang terdiri dari beraneka ragam suku, ras, agama, dan lain-lainnya, setelah lebih dari setengah abad merdeka kita tak mampu mewujudkan filosofi kehidupan bernegara. Miris Men!
Terlalu banyak kasus-kasus kerusuhan beraroma SARA terus menghiasi pemberitaan dalam negeri ini. Bahkan, rasa-rasanya kasus seperti ini tak pernah usai, selalu kembali mencuat ke permukaan setiap tahunnya. Masing-masing pihak memiliki kepentingannya masing-masing, tapi gue rasa selalu ada satu faktor yang terlupakan oleh mereka, egoisme. Egoisme yang sangat tinggi, didukung keinginan agar kepentingannya dapat terlaksana, seringkali berujung membutakan hati nurani kita semua dan membuat kita membenci siapapun yang berkepentingan tak sama.
Hmmm, Men, coba bayangin ketika bangsa kita bisa mewujudkan Bhinneka Tunggal Ika, gue rasa, negeri ini bakal jauh lebih tenteram dibanding sekarang. Bayangin ketika setiap suku bangsa, umat beragama, atau siapapun itu bisa saling nurunin ego masing-masing, mengalahkan ego dan lebih menguatkan sikap saling menghormati demi terwujudnya kehidupan berbangsa dan bernegara yang baik, aman, dan tenteram, negara ga perlu repot-repot keluar banyak biaya buat ngurusin kasus kerusuhan beraroma SARA.
Beberapa saat yang lalu, di media sosial gue nemu sebuah komik singkat yang cukup menggugah hati nurani gue untuk curhat disini. Biar posting kali ini gak sepi, sekalian gue share disini aja ya. Nih, silahkan membaca.
1. Sumber : Facebook |
2. Sumber : Facebook |
3. Sumber : Facebook |
4. Sumber : Facebook |
5. Sumber : Facebook |
6. Sumber : Facebook |
Tuh, coba liat, andai aja kita bangsa yang besar ini bisa saling memahami, mengurangi ego masing-masing, dan membuka mata dari kebencian yang menutupi hati nurani seperti diilustrasikan di komik itu, gue rasa kehidupan kita bakalan jauh lebih tentram Men! Dari komik itu, satu hal yang gue tangkep adalah Bhinneka Tunggal Ika gak akan pernah bisa terwujud selama kita masih mengutamakan kepentingan kita masing-masing, dan hidup kita akan lebih tentram ketika kita membuka hati nurani dan melepaskan kebencian terhadap sesama.
Sekian dulu lah posting kali ini, udah bingung nih mau ngomongin apa lagi, daripada makin dipanjangin makin ngelantur. hahaha. See ya next time Men!
0 comments:
Post a Comment